Selasa, 22 November 2011

Pencemaran laut oleh sampah


1.PENCEMARAN LAUT OLEH LIMBAH PADAT.
            Berdasarkan judul berita tersebut perlu saya jelaskan bahwa Sampah merupakan salah satu bahan utama yang terkandung dalam buangan limbah domestic.Pembuangan sampah ke laut saat ini berada pada kondisi yang memprihatinkan.Diperkirakan bahwa rata-rata penduduk di kota membuang smapah sebanyak 1-2 kg sehari. Jadi dapat dibayangkan berapa banyak sampah seluruh kota yang dihasilkan tiap harinya.Menurut jenisnya smapah dapat dibedakan menjadi 3 (tiga). yaitu; sampah organic,sampah nonorganic, sampah B3 (bahan berbahaya dan racun). Ribuan meter kubik sampah yang berasal dari rumah tangga (sampah domestic) masuk ke laut setiap hari. Selain sampah masih ada limbah demostik dari kegiatan mandi, mencuci, dan kakus (MCK) yang dibuang lansung ke badan sungai dan terbawah hingga ke laut. Tumpukan sampah dan limbah domestic yang terakumulasi menyebabkan terjadinya eutrofikasi (penyuburan berlebihan pada laut akibat limbah organic),fitoplankton pun berkembang biak dengan cepat dan membunuh organisme lain disekitarnya.
            Lautan merupakan tempat yang sangat potensial untuk pembuangan samapah karena beberapa alasan pertama pembuatan sampah di dratan dinilai tidak efektif. Semakin hari,daratan semakin dipenuhi oleh manusia. Pembuangan sampah di daratan di nilai lebih mengangu kehidupan manusia dari pada pembuangan di lautan.Kedua angapan bahwa lautan sangat luas tidak terpengaruh oleh “sedikit” limbah yang di buang ke dalamnya. Konsekuinsinya, fasilitas pembuangan smapah di darat (landfill) yang dapat diterima oleh masyarakat menjadi semakin sedikit dan baiaya operasionalnya menjadi semakin meningkat. Sehingga pembuangan smapah di laut dirasa semakin tepat dan menarik karena biaya yang relative murah daripada (landfill). Dan sedikit lebih murah daripada incinator. Maka tidaklah mengherankan bila jutaan ton dan jutaan meter kubik limbah dibuang kelautan seantoro perairan  Indonesia termasuk juga limbah rumah tangga. Pembawa bahan pencemar dari darat yang paling potensial adalah air dan sungai sebagai jalur yang mengantar berbagai bahan pencemar itu ke laut. Yang mana pembuangan sampah yang melalui aliran-aliran sungai tersebut pada akhirnya akan bermuara ke laut dan pada akhirnya juga akan menyebabkan pencemaran laut.
            Ternyata angapan bahwa lautan meruapkan kolam maha luas yang tidak akan terpengaruh oleh “sedikit” limbah adalah anggapan yang sngat keliru dan menyesatkan. Secara normal laut memiliki daya asimilasi untuk memproses dan mendaur ulang bahan-bahan pencemar yang masuk ke dalamnya. Akan tetapi dengan semakin meningkatnya konsentrasi akumalsi bahan pencemar ke dalam perairan laut, maka akan mengakibatkan daya asimilatif laut sebagai ”gudang” sampah semakin menurun dan meninbulkan  masalah pencemaran lingkungan perairan.Dampak pencemaran ini member pengaruh dalam kehidupan manusia organisme lain serta lingkungan sekitarnya. Untuk itu secara dini pencemaran perlu dikendalikan pencemaran perlu dikendalikan agar kelak tidak merusak lingkungan laut, yang akan menurunkan keanekaragam hayati dan selanjutnya dapat mengangu keseimbangan ekosistem laut. Namun bagimanapun juga, smapah akan selalu dihasilkan, dan pembuangannya ke laut akan selalu menjadi tantangan bagi pengendalian pencemaran laut.
2. Dampak pembuangan sampah kelaut.
Dampak buruk pembuangan smapah di laut ini sepertinya terletak pada masalah keindahan, akan tetapi sebenarnya, sampah inipun mempunyai pengaruh besar terhadap kehidupan di laut. Sampah-sampah tersebut mengapung di laut dan akhirnya terdampar di pantai. Bahan yang lebih berat akan tenggelam ke dasar laut  dan berpengaruh terhadap komunitas bentos. Mahluk hidup laut juga terganggu oleh sampah-sampah yang tengelam ini. Sampah plastic, yang sulit terdegradasi, meruapakan salah satu maslah utama dumping limbah padat ke lingkungan laut. Sampah-sampah yang membutuhkan waktu lama untuk teruraikan ini akan mengapung di permukaan laut sehingga mengurangi keindahan laut atau membuat laut menjadi tidak nyaman lagi untuk melakukan berbagai aktivitas, baik olaraga maupun rekreasi.
Selain itu, terapungnya samapah-sampah plastic ini akan menghalangi penetrasi cahaya matahari dan pertukaran udara dari atmosfer. Hal ini akan berpengaruh buruk terhadap kehidupan organisme di laut. Kerena proses fotosintesis oleh fitoplankton akan terhambat, dan akan menyebabkan terputusnya rantai makanan yang bersumber dari fitoplankton. Hal ini masih ditambaha lagi dampak kondisi busuk di perairan tersebut. Dan bias berakibat pada matinya ikan di suatu perairan karena akibat “Blooming Fitoplankton”. Di Indonesia, banyak kawasan pesisir yang sudah mulai tercemar terutama dipenuhi oleh sampah-sampah. Hal ini jelas sangat merugikan secara ekonomi, karena disamping pengunaan kawasan pesisir dan laut sebgai area pariwisata dan rekreasi, namun kerugian juga menimpah nelayan yang hasil tangkapannya berkurang. Pengaruh utama bahan organic terhadap lingkungan di laut adalah penurunan oksigen. Efek dari penurunan oksigen tersebut terhadap lingkungan laut. Di sisi lain bahan organic menjadi sumber makanan berupa tambahan kandungan unsure hara nitrogen (N) dan fosfor (P) untuk pertumbuhan plankton bagi beberapa jenis biota laut, dan merangsang pertumbuhannya,sepanjang tingkat pembuangan ini terkontrol, kerusakan yang mungkin diakibatkan dapat diminimalisir. Limbah yang tidak terolah terlebih dahulu, harus dibuang jauh dari pelabuhan, atau kawasan laut lainnya yang mempunyai sirkulasi tertutup. Apabaila limbah organic di buang pada perairan pantai, yang sirkulasi airnya terbatas, limbah organic, terutama unsure hara, dapat menyebabkan pertumbuhan plankton (eutrofikasi). Pada tingkat pertumbuhan yang berlebihan, palankton ini akan menyebabkan penurunan oksigen terlarut dalam air terutama pada malam hari, Apalagi jika kemudian diikuti dengan kematian plankton yang akan menyebabkan pembusukan dan penurunan oksigen terlarut dengan cepat. Pada kondisi normal, unsure hara dapat mengendapa di dasar laut. Dan ketika terjadi turbulensi atau up wellling, unsure hara ini akan terbawah ke permukaan dan menyebabkan penyuburan (eutrofikasi) dan selanjutnya diikuti dengan pertumbuhan plankton. Selain itu, yang paling utama, dampaknya terhadap lingkungan dan kesahatan manusia yang selalu sering dilupakan. Selain itu sampah-sampah yang banyak terapung di laut dapat terbawah ke tipe oleh ombak maupun arus laut. Kemudian pada waktu surut, sampah-sampah tersebut akan tertinggal diantara biota-biota daerah terumbuh karang, ataupun tertimbun di pasir pantai. Jenis-jenis sampah plastic, kaleng bekas,potongan-potongan kayu,karton kertas daun-daun yang busuk,kulit buah-buahan arang gumpalan ter dan lain sebagainya.hal ini ditinjau dari segi estetika maupun efek biologinya jelas sangat merugikan.
3. Upaya penanggulan pencemaran laut akibat sampah.
            Tidak semua efek dari pembuangan smapah kelaut buruk. Pada beberapa kasus contohnya,sampah berupak rangka mobil bekas, ban roda, atu bahkan karung dapat turun ke dasar laut dan menjadi habitat buatan (artificial reef).untuk organisme laut. Binatang-binatang laut dapat tinggal di dalam ataupun beradad di dekat struktur. Keberadaan habitat buatan ini dapat mempengaruhi perubahan local pada habitat dan distribusi ikan di sekitar lokasi tersebut, untuk itu diperlukan kegiatan memilah-milah sampah,organic dan an-organik, atau sampah yang masih bias dimanfaatkan kembali .Mendorong masyarakat untuk ikut berperan serta dalam pengendalian pencemaran laut dalam upaya mengurangi terjadinya pencemaran laut. Selain itu, penerapan tersebut dapat juga digunakan sebagai sumber alternative pendapatan keluarga bagi masyarakat pesisir, seperti pengolahan smapah menjadi kertas daur ulang atau pupuk kompos, sedangkan limbah atau sisa pemanfaatan ikan dapat diolah menjadi pakan ikan, pembuatan kerupuk,terasi atau produk makanan lainya.
            Upaya penangulangan pencemaran laut akibat smapah dapat juga dilakukan dengan suatu gerakan misalnya gerakan pembersihan terhadap lingkungan pantai dan laut, atau pembersihan sampah dilakukan di sekitar wilayah/daerah aliran sungai,muara, pantai dan laut,serta pemukiman masyarakat pesisir, dan kemudian memisahkannya menjadi sampah organic dan nonorganic. Hal ini kalau dapat dilakukan secar periodic dengan mengerahkan komponen massa, dari kelompok anak-anak sekolah dasar hingga perguruan tinggi, organisasi pemuda, profesi partai politik, nelayan, pembudidaya ikan, serta masyarakat umum atau kelompok-kelompok lainya, akan cukup efektif sebagai media informasi, disamping tindakan nyata yang dilakukan, kepada masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih dan sehat, termasuk juga lingkungan pesisir dan laut.Bentuk kampanye dan penyebaran luas informasi mengenai pencemaran pesisir dan laut harus selalu digalahkan terhadap seluruh masyarakat, seperti  berbagai aspek yang terkait dengan bahanya, seperti dengan mengurangi limbah plastic, mengurangi limbah B3, mengunakan bahan-bahan ramah lingkungan, menjaga kebersihan pantai dan laut terutama dari sampah nonorganic agar mengurangi beban nelayan karena karena merekalah yang paling dirugikan oleh adanya limbah terutama sampah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar